Cool Blue Outer Glow Pointer

Sabtu, 24 Februari 2018

Jurnal Penyesuaian

Dalam penyusunan laporan keuangan, ilmu akuntansi sangat dibutuhkan dalam hal pemahaman akan pencatatan, penilaian, pengukuran masing-masing item dalam perusahaan. Menurut penulis, banyaknya opsi dalam setiap kegiatan dalam akuntansi membuat pelajaran akuntansi menjadi semakin terlihat rumit. Namun dalam setiap metode yang dipilih ada satu jalur yang selalu mengarah kepada pembuatan laporan keuangan yang baik.

Pada tulisan ini, penulis akan membahas mengenai jurnal penyesuaian dalam perusahaan. Seperti yang sudah kita ketahui, laporan keuangan perusahaan harus mampu menggambarkan kondisi terkini dari perusahaan. Sementara pencatatan yang dimuat dalam jurnal umum hanya cukup untuk menggambarkan kondisi pada tanggal transaksi. Beberapa item dalam perusahaan memiliki perubahan nilai yang tidak dapat diketahui dengan berdasarkan bukti keuangan seperti invoice, dll. Oleh karena itu penyesuaian dibutuhkan agar dapat menggambarkan kondisi tersebut. Laporan keuangan yang diterbitkan juga harus menggambarkan posisi keuangan periode berjalan, sehingga akun-akun yang terkait dengan transaksi masa lalu harus disesuaikan agar pengakuan hak dan kewajibannya sesuai dengan periode berjalan.


Dalam tulisan kali ini, penulis mengajak pembaca semua untuk mengulang kembali pembahasan jurnal umum karena akan sangat berkaitan satu sama lain.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan munculnya penyesuaian. Yaitu:

1.  Penyesuaian atas aset tetap, aset tetap merupakan aset yang dibeli untuk kegiatan operasional perusahaan, sehingga digunakan lebih dari satu periode laporan keuangan. Namun setiap aset tetap tersebut pasti akan mengalami penurunan nilai, sehingga di setiap periode dibutuhkan penyesuaian atas aset tersebut (kecuali tanah). 
2.  Beban yang masih harus dibayar, beban yang dimaksud disini adalah beban yang sudah diakui namun beban tersebut belum dibayarkan sampai periode berakhir, sehingga pengakuan nya akan menimbulkan hutang bagi perusahaan.
3.  Pendapatan yang masih harus diterima, merupakan pendapatan yang sudah dilakukan namun uang nya belum diterima, sehingga menjadi piutang bagi perusahaan.
4.  Beban dibayar di muka, beban yang dimaksud disini merupakan beban yang sudah dibayar di awal dan penggunaan nya digunakan untuk lebih dari satu periode laporan keuangan. Jika sudah melewati satu periode laporan keuangan maka dibutuhkan penyesuaian atas beban yang diakui di periode berjalan.
5.  Pendapatan diterima di muka, yang dimaksud disini merupakan pendapatan yang belum dilakukan namun uang nya sudah diterima oleh pihak perusahaan, sehingga menjadi hutang bagi perusahaan tersebut.
6.  Pemakaian barang habis dipakai, yang dapat diambil contoh adalah perlengkapan yang sudah dibeli dicatat di jurnal umum, dan sudah digunakan oleh perusahaan sehingga sudah habis dan harus disesuaikan.
7.  Piutang tak tertagih, piutang merupakan keuntungan penerimaan kas di masa datang yang akan diterima perusahaan. Namun ada beberapa kasus dimana piutang belum bisa diterima atau bahkan tidak bisa diterima karena bangkrut. Dalam kasus tersebut dibutuhkan estimasi piutang yang tidak tertagih bagi perusahaan. Piutang yang tidak tertagih tersebut dapat langsung mengurangi nilai piutang maupun dibuat akun cadangan kerugian nya.

Setelah diketahui yang menyebabkan jurnal penyesuaian, ada baiknya mengulang lagi mengenai jurnal secara umum. Beberapa dari jurnal yang dibuat perusahaan, memiliki keputusan penggunaan pendekatan dalam pencatatannya, yaitu pendekatan neraca dan pendekatan laba/rugi. Pendekatan neraca merupakan pendekatan yang pada awal transaksi ditempatkan dalam akun neraca (aset, liabilitas). Sedangkan pendekatan laba/rugi ketika awal transaksi ditempatkan di pendapatan atau beban. Hal ini berkaitan dengan akun riil dan akun nominal dan akan dibahas pada tulisan lain di blog ini.

Selanjutnya akan dibahas mengenai jurnal yang dicatat pada awal transaksi dan jurnal penyesuaian yang dibuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran dan kritik berbeda dengan komentar menjatuhkan. Sikapi dengan bijak