Yap, langsung saja yang pertama adalah Menu Login.
Pada Menu Utama akan terlihat tampilan beberapa Menu yang bisa dipilih yaitu: Front Office, Back Office, Master File Maintenance, System Administration. Jika IFCA kalian dibuat untuk membuat laporan keuangan atas beberapa Perusahaan, maka kalian bisa menggantinya dalam Menu Entity yang ada di pojok kanan atas. Jangan sampai kalian memasukkan data PT. A di PT. B ya. Hihihi.
Untuk tulisan kali ini, penulis akan menjelaskan mengenai keunggulan dari sistem IFCA ini untuk perusahaan properti. Dalam perusahaan properti, pembuatan invoice tidak selamanya sesuai dengan pendapatan yang harus diakui perusahaan selama periode berjalan, pendapatan yang diakui selama periode berjalan adalah pendapatan yang memang sudah seharusnya diterima perusahaan karena sudah memberikan hak sewa kepada penyewa (tenant) yang bersangkutan. Namun dalam pembuatan invoice, nilai pendapatan yang bisa diakui setiap bulan kadang tidak sesuai dengan nilai yang akan ditagihkan oleh pemberi sewa. Nilai yang ditagihkan oleh pemberi sewa biasanya tergantung dari nilai yang tertera oleh kontrak dan tenor yang sudah ada pada kontrak. Misal nilai pendapatan yang bisa diakui selama sebulan adalah Rp 1.000.000, namun penagihan invoice yang disepakati adalah Rp 3.000.000 setiap 3 bulan sekali, sehingga nilai Rp 3.000.000 ini tidak bisa diakui langsung sebagai pendapatan. Maka invoice yang terbit akan masuk kepada Pendapatan diterima di Muka, dengan adanya pengakuan selama 3 bulan tersebut.
Selain itu, dalam dunia properti biasanya terdapat Security Deposit atas lahan yang akan disewakan, Security Deposit ini merupakan jaminan atas kepastian penyewa menyew tempat yang sudah disepakati. Dalam sistem IFCA terdapat Submenu Security Deposit tersebut sehingga memungkinkan bagi Perusahaan melihat catatan atas uang jaminan sewa yang sudah diterima selama periode pelaporan.
Selain itu, pada Menu dalam IFCA juga terdapat opsi Credit Note. Opsi ini memungkinkan bagi Perusahaan untuk membatalkan invoice yang sudah terbit, jika ada kesepakatan baru atas kontrak terhadap tenant namun invoice sudah terlanjur diterbitkan.
Terakhir yang mungkin bisa saya sampaikan adalah mengenai kontrol atas pembayaran dan penerimaan. Dalam hal finance melakukan pembayaran dan juga penerimaan atas setiap transaksi, lazimnya seorang akuntan wajib tahu atas apa yang sudah diterima maupun dibayarkan. Namun dalam faktanya banyak Perusahaan yang kurang memiliki kontrol atas transaksi keuangan tersebut. Dalam sistem IFCA, setiap transaksi yang sudah diinput oleh Finance bersangkutan akan melalui tahap Posting dari sisi akuntan, sehingga akan tercipta kontrol yang lebih baik atas setiap transaksi. Kecuali yaa kalau finance dan akuntan sudah kerjasama yaa. Hehehe.
Mungkin sekian dahulu pemaparan sederhana tentang IFCA Accounting System tersebut. Di tulisan berikutnya akan saya tulis lahi mengenai bagian-bagian dari IFCA yang biasa digunakan dalam transaksi rutin Perusahaan.
mengenai hal2 yg ada di aplikasi IFCA yg Anda sebutkan di atas tersebut sebetulnya hal2 (modul2) yg sdh biasa ada dihampir semua ERP, cuma yg pasti ada dan lebih lengkap yaitu ada di aplikasi ERP Accurate buatan asli Indonesia. Bahkan hal2 yg Anda sebutkan tersebut bisa dikerjakan dengan Accurate Online (cloud based dan subscription) dengan harga yg ekonomis sekali utk kita, apalagi bagi perusahaan.
BalasHapusMantap.. IFCA emang the best
BalasHapusBagaimana cara mangambil general ledger secara utuh seluruh akun?
BalasHapusapakah ada petunjuk untuk penggunaan system ifca?
BalasHapuswhere to get IFCA training?
BalasHapus