Cool Blue Outer Glow Pointer

Selasa, 13 Februari 2018

Akuntansi-ku Bagian I

Akuntansi merupakan bagian dalam kehidupan seseorang berbisnis. Sekalipun tidak setiap orang/perusahaan mampu menerapkan akuntansi dengan baik sesuai dengan aturan yang ada. Sebagian orang menganggap pencatatan akuntansi sebatas kegiatan keluar masuk uang dalam kegiatan operasional nya, yang mana hal ini hanya akan membentuk laporan kas saja. Sementara untuk perusahaan yang memiliki tanggung jawab ke pihak luar seperti investor, publik, bank, OJK dll akan membentuk suatu laporan keuangan yang lebih kompleks.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kita mempelajari akuntansi. Disini tidak akan dijelaskan bagaimana akuntansi menurut peraturan dan juga tatanan yang sesuai dengan buku. Namun hanya akan membahas bagaimana pandangan penulis agar pembaca dapat mempelajari akuntansi dengan lebih mudah.

Pertama yang harus dipahami adalah bagaimana posisi unsur unsur dari laporan keuangan yang merupakan muara dari proses akuntansi dan sebagian pengertian dari masing-masing unsur tersebut.
Aset (D) = Liabilitas (K) + Ekuitas (K)
Lancar+Tidak Lancar = (Lancar+Tidak Lancar) + {(Modal Disetor+(Pendapatan-Beban)}
Aset = Keseluruhan harta yang dimiliki perusahaan dan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Liabilitas = Kewajiban dari perusahaan setelah adanya keuntungan ekonomis di masa lalu
Ekuitas = Modal yang dimiliki perusahaan dari setoran pemilik dan pergerakan laba/rugi usaha
Pendapatan = Hasil dari kegiatan operasional perusahaan yang menambah nilai harta perusahaan
Beban = Tanggungan perusahaan yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan dan menurunkan nilai harta perusahaan
Aset dan liabilitas dikatakan lancar apabila nilai yang dimiliki digunakan/dibayarkan dalam waktu dekat/kurang dari 1 periode pelaporan. Dan dikatakan tidak lancar apabila digunakan/dibayarkan untuk waktu yang lebih dari 1 periode pelaporan.
Setelah kita tau unsur dan posisi saldo normal (D/debit dan K/kredit) maka kita harus tahu akun apa saja yang ada di laporan keuangan tersebut. Penulis akan coba mencontohkan sebagian kecil dari akun tersebut.
Aset
Aset Lancar
   Kas dan setara kas
   Piutang
   Persediaan
   Perlengkapan
   Biaya dibayar dimuka
Aset Tidak Lancar
   Kendaraan
   Gedung
   Tanah
   Aset tak berwujud (Paten, Royalti, dll)
Liabilitas
Liabilitas Lancar (Jangka Pendek)
   Utang usaha
   Pinjaman jangka pendek
   Utang pajak
   Pendapatan diterima dimuka
Liabilitas Tidak Lancar (Jangka Panjang)
   Utang pinjaman bank
Ekuitas
   Modal disetor
   Laba/rugi ditahan
Setelah kita tahu contoh akun tersebut, maka kita dapat mengaitkan dengan rumus dasar tadi. Posisi saldo normal akan sangat mempengaruhi kita dalam membuat suatu jurnal akuntansi. Posisi saldo normal berkaitan dengan kondisi pada umumnya dan posisi ketika terjadi jurnal. Untuk akun yang saldo normal di Debit, maka ketika terjadi penambahan akan berada di sisi Debit suatu jurnal, dan untuk akun yang saldo normal di Kredit maka ketika terjadi penambahan akan berada di sisi Kredit suatu jurnal. Gampang kan?
Contoh sederhana ya.
Soal: PT. A membeli tanah seharga 1M tunai. Buatlah jurnalnya.
Analisa: Ketika membeli tanah (D) maka kita memiliki penambahan tanah (D bertambah di D); ketika kita membayar tunai/kas (D) maka nilai kas kita berkurang (D berkurang di K)
Jawab: Tanah               Rp1.000.000.000
                      Kas                          Rp1.000.000.000
Setelah kita mampu menganalisa masing-masing transaksi maka kita akan dengan mudah menjurnal dan dapat kita lanjutkan ke tahap selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran dan kritik berbeda dengan komentar menjatuhkan. Sikapi dengan bijak